Poin unggul Kijang Innova Zenix hybrid, pakai mesin TNGA 2.0L berkode M20A-FXS plus dorongan motor listrik. Tenaga mesin tersembur 152 PS pada 6.000 rpm dan torsi 187 Nm pada 4.400-5.200 rpm. Kinerja mesin 4 silinder 1.987 cc Dual VVT-i ini diperkuat penggerak dinamo listrik berdaya 113 PS dan torsi 205 Nm. Tenaga gabungan mencapai 186 PS pada sistem.
Yang perlu jadi pertimbangan, baterai Innova Hybrid Zenix menggunakan jenis Ni-MH dengan kapasitas 1,31 kWh. Harganya sekitar Rp30 jutaan. Betul ada garansi hingga 8 tahun atau jarak tempuh 160 ribu kilometer. Tapi, kelak pemilik harus memikirkan biaya penggantian bila performanya sudah menurun. Saat pengujian Jogja-Semarang-Jakarta, tipe ini memang lebih irit ketimbang mesin bensin.
Sementara versi G CVT menggendong mesin bensin 2,0 liter Dynamic Force. Keluaran tenaga maksimal didapat di 6.600 rpm sebesar 174 PS dan torsi puncaknya 205 Nm sejak 4.500 rpm. Tipe ini tetap layak dibeli, misal buat Anda yang memang sedari dulu suka generasi Kijang.
Nah, lantaran sama-sama grade G, kelengkapan masih mirip. Innova Zenix G, menggunakan material jok pakai jenis kain (fabric) kombinasi warna coklat plus hitam. Begitu pula di area door trim maupun dasbor. Untuk meter cluster, ia berbekal layar MID TFT 7 inci. Bagian hiburan, tertanam head unit mengambang 9 inci multi-sambungan ke gawai. Tipe termurah ini belum diberi air purifier, pakai manual adjuster headlamp, serta rear defogger. Namun di G HEV, bisa memilih EV dan Sport Mode, vehicle approach notice, corner sensor.
Penunjang keamanan berkendara Kijang Innova Zenix Hybrid G series diberi perangkat safety cukup. Konsumen mendapatkan dual SRS airbag, sistem pengereman ABS, EBD, Brake Assist. Peranti standar lain berupa Vehicle Stability Control (VSC), Hill Start Assist (HSA) dan Isofix. Bagi yang ingin naik kelas, maka sebaiknya ambil G HEV sekalian. Respons mesin jauh lebih mantap, sekaligus bisa semakin efisien dalam hal konsumsi bahan bakar.
(ALX/TOM)